Batuk berperan dalam membersihkan iritan dan infeksi dari tubuh, tetapi batuk yang terus-menerus bisa mengganggu. Pengobatan terbaik untuk batuk tergantung pada penyebabnya. Ada banyak kemungkinan penyebab batuk, termasuk alergi, infeksi, dan refluks asam.
Beberapa pengobatan alami dapat membantu meredakan batuk. Namun, penting untuk diingat jika batuk parah atau berlanjut selama lebih dari beberapa minggu, penting untuk mendapatkan penanganan medis.
10 Obat Batuk Alami
Orang-orang menggunakan berbagai pengobatan alami untuk mencoba mengobati batuk yang tidak kunjung sembuh. Dibawah ini, ramuan tradisional untuk mengobati batuk secara alami yaitu sebagai berikut:
1. Teh madu
Menurut beberapa penelitian, madu dapat meredakan batuk.
Sebuah studi tentang pengobatan batuk malam hari pada anak-anak membandingkan madu hitam dengan obat dekstrometorfan penekan batuk dan tanpa pengobatan.
Para peneliti melaporkan bahwa madu memberikan kelegaan paling signifikan dari batuk, diikuti oleh dekstrometorfan.
Meskipun manfaat madu dibandingkan dekstrometorfan kecil, orang tua menilai madu paling disukai dari ketiga intervensi.
Untuk menggunakan madu untuk mengobati batuk, campurkan 2 sendok teh (sdt) dengan air hangat atau teh herbal. Minum ramuan ini sekali atau dua kali sehari. Jangan berikan madu kepada anak di bawah usia 1 tahun.
2. Jahe
Jahe dapat meredakan batuk kering atau asma, karena memiliki sifat anti-inflamasi. Ini juga dapat meredakan mual dan nyeri.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa anti-inflamasi pada jahe dapat mengendurkan membran di saluran udara, yang dapat mengurangi batuk. Para peneliti terutama mempelajari efek jahe pada sel manusia dan hewan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.
Seduh teh jahe yang menenangkan dengan menambahkan 20–40 gram (g) irisan jahe segar ke dalam secangkir air panas. Diamkan selama beberapa menit sebelum diminum. Tambahkan madu atau jus lemon untuk meningkatkan rasa dan lebih meredakan batuk.
Ketahuilah bahwa, dalam beberapa kasus, teh jahe dapat menyebabkan sakit perut atau mulas.
3. Lemon dan Jeruk Nipis
Bahan alami pertama yang bisa Anda gunakan sebagai obat untuk meredakan batuk secara alami adalah lemon dan jeruk nipis. Kedua bahan ini memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi serta antibakteri yang berkhasiat untuk membasmi bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Caranya, Anda bisa ambil perasan air lemon dan jeruk nipis. Kemudian campur dengan 1 sendok madu dan segelas air, lalu minum.
4. Minum ari hangat
Tetap terhidrasi sangat penting bagi mereka yang batuk atau pilek. Penelitian menunjukkan bahwa minum air putih hangat dapat meredakan batuk, pilek, dan bersin.
Studi yang sama melaporkan bahwa minuman panas meringankan lebih banyak gejala, termasuk sakit tenggorokan, menggigil, dan kelelahan.
Minuman air hangat yang mungkin menenangkan termasuk:
- kaldu bening
- teh herbal
- teh hitam tanpa kafein
- air hangat
- jus buah hangat
5. Akar marshmallow
Akar marshmallow adalah ramuan yang memiliki sejarah panjang digunakan sebagai pengobatan untuk batuk dan sakit tenggorokan. Ramuan tersebut dapat meredakan iritasi akibat batuk karena kandungan lendirnya yang tinggi. Mucilage adalah zat kental dan lengket yang melapisi tenggorokan.
Satu penelitian kecil mengungkapkan bahwa sirup obat batuk herbal yang mengandung akar marshmallow, bersama dengan thyme dan ivy, secara efektif meredakan batuk akibat flu biasa dan infeksi saluran pernapasan. Setelah 12 hari mengonsumsi sirup, 90 persen peserta menilai keefektifannya baik atau sangat baik.
Akar marshmallow juga tersedia sebagai ramuan kering atau teh kantong. Tambahkan air panas ke salah satunya lalu segera minum atau biarkan dingin dulu. Semakin lama akar marshmallow meresap ke dalam air, semakin banyak lendir yang ada di minuman.
Efek sampingnya bisa termasuk sakit perut, tapi mungkin bisa mengatasinya dengan minum lebih banyak cairan.
Root Marshmallow tersedia untuk dibeli di toko kesehatan atau online.
6. Kumur air garam
Obat sederhana ini adalah salah satu yang paling efektif untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk basah. Air garam mengurangi dahak dan lendir di bagian belakang tenggorokan yang dapat mengurangi kebutuhan untuk batuk.
Aduk setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat sampai larut. Biarkan larutan menjadi agak dingin sebelum digunakan untuk berkumur. Biarkan campuran itu berada di belakang tenggorokan selama beberapa saat sebelum dimuntahkan. Berkumurlah dengan air garam beberapa kali setiap hari sampai batuknya membaik.
Hindari memberikan air garam kepada anak kecil karena mereka mungkin tidak dapat berkumur dengan benar, dan menelan air garam bisa berbahaya.
7. Nanas
Bromelain adalah enzim yang berasal dari nanas. Itu paling banyak di bagian inti buah.
Bromelain memiliki sifat anti-inflamasi dan mungkin juga memiliki sifat mukolitik, yang berarti dapat memecah lendir dan mengeluarkannya dari tubuh.
Beberapa orang minum jus nanas setiap hari untuk mengurangi lendir di tenggorokan dan menekan batuk. Namun, mungkin tidak cukup bromelain dalam jus untuk meredakan gejala.
Suplemen Bromelain tersedia dan mungkin lebih efektif dalam meredakan batuk. Namun, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter sebelum mencoba suplemen baru.
Ada kemungkinan alergi terhadap bromelain, dan ramuan ini juga dapat menyebabkan efek samping dan berinteraksi dengan obat-obatan. Orang yang mengonsumsi pengencer darah atau antibiotik khusus sebaiknya tidak mengonsumsi bromelain.
8. Daun timi
Timi memiliki kegunaan kuliner dan pengobatan dan merupakan obat umum untuk batuk, sakit tenggorokan, bronkitis, dan masalah pencernaan.
Satu studi menemukan bahwa sirup obat batuk yang terdiri dari daun thyme dan ivy meredakan batuk lebih efektif dan lebih cepat daripada sirup plasebo pada orang dengan bronkitis akut. Antioksidan dalam tanaman mungkin bertanggung jawab atas manfaatnya.
Untuk mengobati batuk menggunakan thyme, carilah sirup obat batuk yang mengandung ramuan ini. Cara lainnya, buat teh timi dengan menambahkan 2 sendok teh timi kering ke dalam secangkir air panas. Seduh selama 10 menit sebelum disaring dan diminum.
9. Jeruk nipis dan kecap
Jeruk nipis yang dikenal dengan nama latin Citrus aurantifolia mempunyai kandungan antibakterial atau mampu mencegah pertumbuhan bakteri.
Hal ini berkaitan dengan adanya kandungan fitokimia antibakterial, seperti fenolik, flavonoid, tannin, saponin, steroid dan glikosida dalam jus jeruk nipis.
Menurut penelitian, diperlukan setidaknya 50% campuran perasan jeruk nipis dari total larutan yang akan dikonsumsi agar efek antibakterial terhadap kedua bakteri tersebut bekerja secara baik.
Siapkan beberapa bahan seperti sendok makan, pisau, jeruk nipis, dan kecap manis. Sebagai alternatif, Anda juga bisa siapkan gelas, air hangat dan madu.
- Setelah semua bahan disiapkan, ikuti langkah-langkah berikut.
- Siapkan jeruk nipis, ambil pisau, kemudian potong menjadi dua bagian.
- Siapkan sendok makan, tuangkan kecap manis secukupnya.
- Setelah itu, ambil salah satu bagian jeruk nipis yang telah dipotong. Peras cairannya ke dalam sendok yang sudah berisi kecap manis.
- Pastikan tidak ada biji jeruk yang ikut tercampur.
- Anda bisa langsung mengonsumsi campuran jeruk nipis dan kecap manis sampai 3 kali dalam sehari.
Sebagai alternatif, Anda bisa mengganti kecap manis dengan madu untuk campuran jeruk nipis. Agar manfaatnya benar-benar optimal, ikuti cara berikut.
- Ambil gelas dan tuangkan air hangat kurang lebih 100 mililiter.
- Tuang 2 sendok makan madu atau sekitar 30 mililiter ke dalam gelas berisi air hangat.
- Aduk sampai madu larut.
- Siapkan jeruk nipis, kemudian menjadi dua bagian.
- Peras salah satu bagian jeruk nipis ke dalam gelas yang berisi larutan madu.
- Aduk hingga merata dan Anda sudah bisa langsung mengonsumsinya.
Khasiat jeruk nipis dan kecap umumnya sangat memuaskan, karena dapat mengurangi gejala batuk. Meski demikian, penggunaan racikan tersebut secara luas sebenarnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
10. Perubahan pola makan untuk refluks asam
Refluks asam adalah penyebab umum batuk. Menghindari makanan yang dapat memicu refluks asam adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini dan mengurangi batuk yang menyertainya.
Setiap individu mungkin memiliki pemicu refluks berbeda yang perlu mereka hindari. Orang yang tidak yakin apa yang menyebabkan refluks mereka dapat mulai dengan menghilangkan pemicu paling umum dari diet mereka dan memantau gejalanya.
Makanan dan minuman yang paling sering memicu refluks asam meliputi:
- alkohol
- kafein
- cokelat
- makanan jeruk
- gorengan dan makanan berlemak
- bawang putih dan bawang bombay
- daun mint
- rempah-rempah dan makanan pedas
- tomat dan produk berbahan dasar tomat
Kapan harus ke dokter
Temui dokter jika gejala berikut menyertai batuk:
- dahak berwarna hijau atau kuning berbau busuk
- panas dingin
- dehidrasi
- demam lebih dari 102 ° F
- demam yang berlangsung lebih dari 3 hari
- lemas
- batuk berdarah
- kesulitan bernapas
0 Comments